Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sejuk Pagi Pengantar Maut

Seorang lelaki setengah baya, terduduk lesu di pinggir jalan, bangkai motor tak lagi ia hiraukan.

Cucuran air mata begitu deras mengucur, membasahi sesosok mayat tertutup koran.

Seragam pabrik terkoyak aspal, berwarna merah di basuh darah.
Lingkaran roda berdiri angkuh, malaikat maut di sejuk pagi.


” Ya Tuhan kembalikan waktu walau semenit, aku berjanji tuk hati-hati”.
Namun semua sudah terlambat, yang tersisa hanyalah sesal, Penyesalan dari setitik nafsu, yang merenggut
orang terkasih.

Post a Comment for " Sejuk Pagi Pengantar Maut"