Saat Citarum Ngamuk Luapkan Amarah
Dia tenggelamkan apapun tak peduli nilai.
Dia genangi siapapun tak pandang bulu.
Dia curi rumahmu karna kau mencuri rumahnya.
Dia sengsarakan engkau karna kau sengsarakan dia.
Padahal kau butuh dia untuk hidup.
Padahal kau butuh dia untuk membasahi sawah ladangmu.
Padahal kau butuh dia untuk menerangi rumahamu.
Padahal………………..
Rawatlah aku agar aku merawatmu.
Berbuat baiklah padaku, maka aku bebuat baik pula padamu.
Bagilah aku kasih darimu, maka aku bagikan pula kasihku pada kalian.
Pujilah aku, maka akan menjadi rahmat bagi kalian.
Takdirku hanya untuk menjadi bagian dari kalian.
Kodartku menjadi sebagian alam.
Sebab itu aku tak kenal hukum pahala dan dosa, hukumku sebab akibat.
Maka berbaik-baiklah denganku.
Dia genangi siapapun tak pandang bulu.
Dia curi rumahmu karna kau mencuri rumahnya.
Dia sengsarakan engkau karna kau sengsarakan dia.
Padahal kau butuh dia untuk hidup.
Padahal kau butuh dia untuk membasahi sawah ladangmu.
Padahal kau butuh dia untuk menerangi rumahamu.
Padahal………………..
Rawatlah aku agar aku merawatmu.
Berbuat baiklah padaku, maka aku bebuat baik pula padamu.
Bagilah aku kasih darimu, maka aku bagikan pula kasihku pada kalian.
Pujilah aku, maka akan menjadi rahmat bagi kalian.
Takdirku hanya untuk menjadi bagian dari kalian.
Kodartku menjadi sebagian alam.
Sebab itu aku tak kenal hukum pahala dan dosa, hukumku sebab akibat.
Maka berbaik-baiklah denganku.
Post a Comment for " Saat Citarum Ngamuk Luapkan Amarah"
Silahkan berkomentar sesuai tema posting di atas. Komentar jorok, spam, atau tidak relevan, akan kami hapus secara permanen.