Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Dari Mana Pengetahuan Manusia Berasal?

Pengetahuan adalah sesuatu yang sudah terverifikasi secara empirisme, yang berarti manusia mendapatkan pengetahuan berdasar dari pengalaman yang pernah dicerap oleh panca indranya. Jadi inti atau sumber pengetahuan manusia adalah panca indra. Yaitu mata sebagai indra penglihatan atau visual, telinga sebagai indra pendengar, kulit sebagai indra peraba, lidah sebagai indra pengecap, dan hidung sebagai indra pencium. Tanpa panca indra maka manusia tidak akan pernah memiliki pengetahuan.

Dari Mana Pengetahuan Manusia Berasal?

Itulah sebabnya kenapa orang yang di operasi, tidak akan mempunyai pengetahuan dalam prosesnya. Padahal dokter sudah mengacak acak kulit juga dalaman tubuhnya, karena syaraf syaraf yang berhubungan dengan indra peraba sudah dimatikan terlebih dahulu. Hingga akhirnya si pasien tidak merasakan apa apa. Begitupun dengan indera indera lainya, saya tidak akan mempunyai pengetahuan betapa cantiknya istri saya secara visual, atau betapa merdu suaranya jika saya tidak mempunyai indera pendengaran, saya tidak akan tahu betapa halus kulitnya jika indera peraba saya mati, dan saya tidak akan tahu betapa harum tubuhnya jika saya tidak mempunyai indera pencium.

Maka tanpa panca indera, pengetahuan manusia adalah nol. Manusia tidak akan mempunyai pengetahuan apa apa. Namun sayangnya, di antara mahluk hidup, panca indera manusia bisa disebut sebagai yang paling lemah. Secara visual indera penglihatan manusia tidak akan berfungsi jika ditempat gelap. Kita akan menabrak apapun yang menghalangi jika berjalan dikegelapan. Namun bagi kucing atau mahluk nocturnal lainya tidak masalah karena indera visual mereka lebih hebat dari indera manusia.

Begitu juga dengan indera pendengar, kucing bisa tahu jika di dalam rumah kita ada tikus sementara kita tidak, karena indera pendengar kucing bisa menangkap suara suara dalam frekwensi rendah, suara nafasnya saja bisa di dengar kucing. Contoh lainya seperti indera penciuman, indera penciuman manusia terbatas oleh jarak yang pendek, sementara indera penciuman kucing lebih jauh, bahkan ada hewan yang memiliki kemampuan penciuman dalam jarak kilometer.

Intinya jembatan antara manusia dan realitas itu adalah panca indera. Namun bukan berati tanpa panca indera sesuatu itu tidak ada. Misalnya saat semua panca indera saya tidak berfungsi, bukan berarti istri saya tidak ada, hanya saja pengetahuan saya tentang istri itu nol. Itu sama dengan ketidak tahuan saya terhadap tikus yang ada di balik tembok secara realitas, karena indera pendengaran saya yang terbatas. Namun bagi kemampuan indera pendengaran kucing itu bukan sesuatu masalah untuk memverifikasi keberadaan tikus walaupun berada dibalik tembok.

Lalu bagaimana dengan pengetahuan bayi yang sedang lapar, yang dia cari pasti tetek emaknya. Bayi terlahir dalam keadaan bersih atau nol, yang artinya bayi lahir tanpa apapun termasuk pengetahuan. Maka saat dia lapar, yang dia lakukan adalah menangis, rewel atau gelisah. Dan yang bekerja disana adalah insting, bukan pengetahuan.

Post a Comment for "Dari Mana Pengetahuan Manusia Berasal?"