Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Komunisme, Dibuang Sayang


" Pak Taohids, kenapa ya walau tiap hari teriak NKRI harga mati, tapi ko pada ribut melulu, Mereka tidak suka perbedaan dalam hal apapun. Beda keyakinan ribut, beda ras ribut, beda partai ribut, dan banyak lagi.!? ".

Menurut saya masyarakat Indonesia itu sudah tidak lagi memiliki jiwa kesatuan. Entah apa penyebabnya, mereka malah lebih condong hidup berkelompok dalam hal apapun. Bereklompok dalam berkeyakinan, bermasyarakat, dalam bekerja, bahkan untuk ber-hobby-pun harus berkelompok atau berkomunitas.

Contohnya lihat saja supir truk, ada berapa banyak komunitas dalam satu bidang pekerjaan saja.. !?
Banyak..

Hidup berkelompok memang bagus bagi anggotanya saja, rasa peraaudaraan, saling menolong, saling melindungi, dan saling menghargai secara sosial bisa sangat tinggi.
Tap bagi yang bukan anggota atau kelompok lain, hanya akan menimbulkan persaingan, perasaan saling curiga dan saling menjatuhkan.

Dari sinilah awal terciptanya benturan benturan antar komunitas. Tawuran, saling ledek, hilangnya rasa saling hormat, rasa saling menghargai, atas nama loyalitas terhadap kelompoknya.

Jadi sebetulnya disadari atau tidak, cara hidup orang Indonesia itu menganut paham komuniti atau komunisme. Bhineka Tunggal Eka atau satu dalam perbedaan hanya obrolan basa basi dan hiasan dinding.

Makanya saya suka ketawa bila melihat orang yang teriak anti komunis, padahal cara hidupnya komunis identik.
Tidak suka perbedaan, saling curiga, saling omongkeun, bahkan saling teror antar kelompok. Mereka yang melarang adanya komunisme, mereka pula yang mengikuti caranya. Komunisme Dibuang Sayang.

Hisap lagi daun surganya.. haha..

Post a Comment for "Komunisme, Dibuang Sayang"