Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sebab Saya Bukan Simpatisan CAPRES Indoneia 2014

Saya tidak tahu dan tidak kenal siapa #Jokowi.
Saya juga tidak tahu dan tidak kenal siapa #Prabowo.
Karena mereka bukan tetangga saya, bukan kolega saya,
Apalagi mereka bukan saudara saya.

Yang saya tahu,
Hanyalah tindak tanduk mereka baik Profil maupun karier kepemerintahanya
Dari media, dan catatan-catatan sejarah.
Karena itu saya tidak tertarik untuk menjadi #simpatisan keduanya.
Seperti mereka para idiot yang rela berdebat dan saling gebuk
Hanya bermodal angan-angan dan perasaan mereka tentang keduanya.

Bagi saya #kampanye itu hanya omong kosong.
Karena itu saya menyikapi kondisi ini,
Dengan sikap bangsat omong kosong juga.
Yaitu sikap ular berkepala dua.
Bila ada simpatisan Jokowi yang berteriak " HIDUP JOKOWI..!! ",
Maka sayapun ikut berteriak " HIDUPP..! ".
Begitu juga sebaliknya bila saya mendengar teriak lantang simpatisan PRABOWO.
Maka siapapun diantara Jokowi atau Prabowo yang terpilih menjadi pemimpin,
Saya akan langsung mendukungnya dengan kadar 2juta%.

Lalu bagaimana dengan sikap simpatisan pada masa kampanye.?
Apalagi pasca pemilihan..?
Apalagi simpatisan yang kalah.?
Tentu saja teriakan mereka akan lebih lantang..
Berteriak dalam proses pemilihan ada kecurangan..
Berteriak inilah, berteriak itulah
Bahkan sampai serak meminta pemilihan ulang.

Kenapa ini bisa terjadi..?
Karena mereka tolol..
Karena mereka tidak memakai otak.
Yang mereka pakai adalah perasaan
Dan mereka bersikap demikian, karena perasaanya terlukai.
Terlukai oleh kekalahan..
Bilapun perasaanya terobati oleh seiring berjalanya waktu,
Mulut mereka akan tetap selalu berkasak kusuk.
Sedikit saja celah kesalahan yang dilakukan sipemimpin terpilih,
Akan menjadi lahan empuk untuk melampiaskan perasaan dendam..

Apakah ini sikap #Demokrasi Indonesia Hebat..?
Preetttt......!!!

Post a Comment for "Sebab Saya Bukan Simpatisan CAPRES Indoneia 2014"