Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Skandal Ilmiah Sejarah Agama

Skandal ilmiah itu sangat halus.
Tak kan terbaca oleh pemikiran (maaf) tolol.
Kecuali bagi mereka yang sudah mengerti dilema epistemologi ilmu-ilmu.
Artinya setiap disiplin ilmu, selalu berpeluang terjadinya skandal ilmiah.

Contoh kasus:
Skandal Ilmiah Sejarah

Akuratnya sebuah fenomena atau kejadian, adalah pemaparan yang sesuai persis dengan kenyataan.
Lalu sejarah, bagaimana cara memastikan tentang peristiwa masa lampau.? Sedangkan para peniliti, sudah tidak berada dizaman objek penelitiannya.
Maka dikumpulkanlah artefak artefak sejarah.
Lalu persoalannya muncul secara berantai, apa ukurannya, bahwa sebuah artefak memang merupakan bukti peninggalan dari sebuah sejarah A atau B,
Siapa yang bisa menjawabnya.?
Sedang orang yang akan memutuskannya, adalah orang yang hidup di zaman saat sebuah sejarah akan ditulis, bukan pelaku sejarah yang menyaksikannya.

Lalu disisi lain,
Kita samua sudah sama mendengar bahkan selalu direcoki dengan cerita tentang sejarah ini sejarah itu.
Apakah sudah pernah kita berpikir epistemologi kritis seperti ini?
Tuduhan saya, tidak.!
Yang kita lakukan, hanya langsung terima.
Langsung percaya.
Padahal dibalik sebuah dokuman dan kotbah sejarah, penuh dengan problem epistemologis seperti yang saya ringkaskan diatas.
Apalagi bila kotbah tentang sejarah terciptanya Alam Semesta, sejarah manusia pertama, haa .... itu hoax semua.
Kumpulan omong kosong yang laris manis di telinga masyarakat kelas (maaf) tolol.

Jadi Kesimpulan saya tentang skandal ilmiah Sejarah:
Secara gamblangnya adalah,
Sebuah pernyataan Ilmu yang sudah sesuai dengan prosedur ilmiah,
Karena itu diklaim sebagai sudah sah, sudah SOP.
Tapi secara epistemologi kritis, setelah dikuliti, ditemukan banyak borok otentifikasinya.
Begitu juga Sejarah Agama