Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kenapa Islam Mencetak Teroris?

Sudah lazim umumnya umat Islam memahami bahwa ajaran Islam tidak pernah menganjurkan agar umatnya menjadi seorang teroris. Dan ini adalah pendapat yang paling umum. Tapi bisakah fenomena terorisme dalam Islam dipahami dari sudut pandang yang berbeda? Misalnya bahwa memang ajaran Islam berpotensi menjadikan umatnya menjadi seorang teroris, seperti yang banyak dipahami dan dituduh oleh para pengkritik Islam.

Anda boleh saja tidak setuju. Tapi bagaimana anda memhami ayat Alquran di bawah ini, yang sering djadikan rujukan oleh mereka? Meskipun dari sudut pandang umat Islam yang melakukannya diklaim sebagi jihad dalam menegakkan kebenaran.

Pertama:

* Apabila kamu bertemu dengan orag-orang kafir, maka pancunglah batang leher mereka, sehingga manakala kamu telah mengalahkan mereka, maka tawanlah mereka (QS. 47:4).

Kedua:

* Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrik di mana pun saja kamu jumpai mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS. 9:5)

Para pengkritik Islam memahami ayat ini bahwa ajaran Islam memang menyeru umatnya agar menggunakan cara paksa atau ancaman teror agar orang lain mau mengakui dan melaksanakan ajaran Islam. Bukankah kalimat kedua dari ayat di atas, secara tersirat berarti bahwa, ketika orang lain sudah masuk Islam dan melaksanakan ritual ibadahnya, maka barulah mereka dilepaskan sebagai tahanan. Bukankah ini suatu pemaksaan dengan cara teror? Apalagi pada ayat yang pertama di atas, yang jelas-jelas tidak memberi kebebasan pada orang lain untuk memilih keyakinannya sendiri, sehingga diancam akan dipancung lehernya jika mereka belum menganut Islam?

Begitulah para pengkritik Islam memahami kedua ayat di atas.

Nah, sekarang bagaimana menurut anda?

Pen : Erianto Anas