Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kami Sopir Truk, Bukan Pilot atau Masinis

Ketika terjadi sebuah kecelakaan lalu lintas yang melibatkan Mobil Truck, Banyak pihak yang langsung menuding bahwa itu terjadi akibat kesalahan dan kelalaian Si Sopir Truk. Kalau tidak menuding ugal-ugalan, tudingan lainya adalah karena kurang lihainya mengendarai. Padahal dalam dunia pengoperasian kendaraan, Ada istilah tidak ada sopir jago. Itu artinya, tidak ada satupun sopir yang selalu selamat sepanjang karier mengemudinya. Bahkan jago NASCAR-pun bila sudah saatnya menabrak ya mampus..

Logikanya begini..
Penyebab Kecelakaan yang umum terjadi pada mobil truk itu sangat banyak. Okelah salah satunya adalah human eror. Namun yang jadi masalah, Jarang orang yang memikirkan kenapa si Human ini bisa menjadi eror..? Bila ugal-ugalan, kenapa si human ini mengoprasikan kendaraan dengan ugal-ugalan. Bila ngantuk, kenapa dia maksa mengoperasikan kendaraan saat ngantuk..?

Kami ugal-ugalan bisa saja karena menejemen perusahaan. Dengan penerapan sistem setoran, itu bisa membuat kami ugal ugalan karena kejar setoran. Kami memaksakan mengemudikan truk saat ngantuk,
Faktor lainya bisa saja karena sisi keamanan. Karena jaman sekarang, jalanan itu sangat-sangat tidak aman bagi kami. Tidak mudah menghentikan kendaraan dimana saja hanya untuk tidur sejenak. Terlalu beresiko..

Sebetulnya masih banyak faktor penyebab terjadinya kecelakaan yang berasal dari luar kesalahan diri kami. Namun yang paling kentara adalah, Kurangnya perhatian dari banyak pihak pada kesejahteraan dan pendidikan untuk menunjang profesi kami. Padahal kami ini adalah sebagai ujung tombak roda perekonomian negeri di daratan.

Beda dengan pilot, masinis, dan Kapten kapal laut. Tantangan mereka saat melakukan tugasnya tidak sehebat tantangan yang kami hadapi. Kapal terbang masih bisa dihitung dengan jari, Beda dengan kami yang berada diatas aspal. Dijalanan kami bisa berpapasan langsung dengan jutaan pengguna jalan lainya Kami bahkan bisa berpapasan dengan harimau.

Apalagi bila dibandingkan dengan sitem pengoperasian kereta dan kapal laut. Namun kenapa, justru mereka yang malah mendapatkan perhatian lebih.?
Bahkan kenapa hanya masinis, pilot dan kapten kapal saja yang benar-benar mendapatkan pendidikan dengan kurikilum yang jelas sebelum menjalankan profesinya..?
Kenapa pada kami tidak..?
Padahal kami dan mereka itu sama, Sama dalam satu wadah Dinas Perhubungan..

Jadi tolong berhenti menyalahkan kami saat terjadi sebuah insiden di jalanan, Dengan menuding rendahnya kualitas kami. Karena kami memang tidak di cetak untuk berkualitas.

Post a Comment for "Kami Sopir Truk, Bukan Pilot atau Masinis"