Tanggapan Saya Teradap Ocehan Kafir Tentang Ka'bah
Saat bocah, saya pernah memiliki serpihan gombal yang derajatnya sudah menjadi jimat.
Tanpa gombal ini, mustahil saya bisa tidur.
Kata ibu saya,
Gombal wasiat itu sebetulnya berasal dari kain sarung yang dipergunakan sebagai selimut saat saya di lahirkan.
Sarung inilah yang kemudian menjadi sahabat karib saya,
Karena sering menjadi pembungkus ketika saya masih bayi dan menjadi selimut saat balita
Tak jarang juga gombal tersebut menjadi selimut berdua antara saya dan ibu saya.
Walau sudah berbau apek karena begitu tinggi frekuensi pemakaian sarung ini,
Asal saya sudah menghirup aromanya, saya akan segera stoned, mabuk, dan tidur dengan lelapnya.
Karena saya menjadikannya tampak sebagai belaian tangan kasih ibu,
Serasa diri saya ada dalam pelukan ibu.
Begitulah Ka’bah
Dia, adalah jejak Tuhan
Dia, adalah pelukan hangat dalam impian para pencinta Allah
Dia, bukan tujuan,
Tapi adalah simbol.
Jembatan batin untuk persembahan iman
Karena itulah memuja Ka’bah
Adalah simbol hangatnya pelukan Tuhan
Menyetel arah sholat dan Mesjid secara koordinat geografis menuju Ka'bah,
Bagi saya adalah sebuah kedalaman penghayatan esoterik.
Karena lebih jauh lagi,
Allah, Ka’bah dan saya,
Pada dasarnya adalah sebuah Trilogi Cinta.
Dan hanya cinta-lah yang mampu masuk ke rumah cinta, yaitu Allah.
Tanpa gombal ini, mustahil saya bisa tidur.
Kata ibu saya,
Gombal wasiat itu sebetulnya berasal dari kain sarung yang dipergunakan sebagai selimut saat saya di lahirkan.
Sarung inilah yang kemudian menjadi sahabat karib saya,
Karena sering menjadi pembungkus ketika saya masih bayi dan menjadi selimut saat balita
Tak jarang juga gombal tersebut menjadi selimut berdua antara saya dan ibu saya.
Walau sudah berbau apek karena begitu tinggi frekuensi pemakaian sarung ini,
Asal saya sudah menghirup aromanya, saya akan segera stoned, mabuk, dan tidur dengan lelapnya.
Karena saya menjadikannya tampak sebagai belaian tangan kasih ibu,
Serasa diri saya ada dalam pelukan ibu.
Begitulah Ka’bah
Dia, adalah jejak Tuhan
Dia, adalah pelukan hangat dalam impian para pencinta Allah
Dia, bukan tujuan,
Tapi adalah simbol.
Jembatan batin untuk persembahan iman
Karena itulah memuja Ka’bah
Adalah simbol hangatnya pelukan Tuhan
Menyetel arah sholat dan Mesjid secara koordinat geografis menuju Ka'bah,
Bagi saya adalah sebuah kedalaman penghayatan esoterik.
Karena lebih jauh lagi,
Allah, Ka’bah dan saya,
Pada dasarnya adalah sebuah Trilogi Cinta.
Dan hanya cinta-lah yang mampu masuk ke rumah cinta, yaitu Allah.