Qurban Dan Sisi Buruknya
Betul, Karena Qurban saya bisa berbagi dengan sesama apa yang mampu saya qurbankan. Dan betul juga, Qurban adalah lambang dari kerelaan hati untuk memberikan apapun yang saya sayangi untuk orang lain.
Namun betul juga, bahwa menurut cerita, ritual qurban berawal dari tindak kekerasan. Pertama kekerasan antara Habil dan Qabil, Kedua, kekerasan yang hampir dilakukan Ibrahim kepada anaknya.
Maka tak heran bila saya tidak merasa kasihan saat melihat secara langsung darah dan rontaan hewan yang sedang sekarat karena di semblih. Bahkan bukan pada hewan saja, saya juga sudah mati rasa bila melihat kejadian tersebut pada manusia. Pada stadium tertentu, bahkan mungkin saja saya sendiri akan merasa senang menjadi penjagal manusia, asal atas nama Allah.
Selanjutnya, saya berqurban tentunya juga agar saya mendapat puja puji di mata sosial. Namun setelah saya muntah oleh puja puji orang lain, Terpaksa saya mencari alasan lain untuk berqurban. Contohnya agar saya di anggap orang kaya yang dermawan dimata orang lain.
Dan tentu saja karena berqurban saya juga menganggap, Saya ini paling mulia di banding orang yang tidak berkurban. Karena saya tentunya sudah memiliki kavling untuk saya tempati kelak di surga.
Karena itulah, setiap tahun saya selalu mengurbankan 5 ekor sapi. Dan bila ada kesempatan,
Saya juga ingin merasakan nikmatnya menyemblih leher Tafir laknatullah.
ALLAHUAKBAR..!