Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Berburu Keperawanan Itu Kampungan

Pentingkah keperawanan dalam sebuah ritual pernikahan..?
Pertanyaan ini mungkin berkecamuk pada pikiran pria dewasa pranikah.

Dan jawaban singkat saya adalah, tidak…!
Menurut pribadi saya, keperawanan adalah bonus, kecantikan adalah hadiah, sedangkan tujuan utama pernikahan adalah membuat hidup saya tenang dan tentram.
Itulah sebenarnya hakikat kebahagiaan dari sebuah ritual pernikahan.

Jujur saja, hidup saya tenang walau tak di sertai keperawanan.
Hidup saya tentram bukan karna berkah keperawanan.
Tapi hidup kami bahagia karna adanya saling pengertian.

Saya justru merasa hidup ini tak tenang dan tentram bila pikiran saya mempertanyakan keperawanan..
Karna apa?
Itu hanya bisa melukai hati seorang istri yang tak mampu memberikan keperawananya pada sang suami.

Keperawanan bisa terenggut oleh apa saja,
Bisa oleh adanya benda tajam atau tumpul yang
menembusnya, seperti sadel sepeda.
Terjatuh.
Sering memakai celana yang terlalu ketat.
Masturbasi.
Perawatan yang dilakukan pada Mrs.v
Bisa juga akibat gangguan penyakit pada saluran Mrs.v
Atau kemalangan dan aktivitas berat yang mempengaruhi alat kelamin perempuan.

Keperawana itu gampang di dapat, dengan modal 2-3 juta saja kita sudah bisa mendapatkan perawan, tapi tidak untuk sebuah pengertian dan kebahagiaan berumah tangga.

Sekarang mari kita tanya, kenapa mereka menjual keperawanan..?

Kenapa keperawanan menjadi komoditi menggiurkan bagi orang-orang somplak..?

Kenapa mereka tak bisa memberikan keperawanan pada saat malam pertama pada suaminya, apa karna di perkosa..?

Kita hanya bisa menerka-nerka saja, kenapa mereka tak perawan. Perspektif buruk kadung kita sematkan, padahal kita tak tahu, apa yang sebenarnya terjadi pada mereka.



Post a Comment for "Berburu Keperawanan Itu Kampungan"